Jember – Warga Dusun Krajan, Desa Sidomukti, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki di tengah kebun tebu milik H. Abdul Asis, Sabtu (20/12/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Korban diketahui bernama Paiman (70), seorang petani asal Dusun Plalangan, Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia setelah saksi yang hendak mencari rumput mencium bau menyengat dari arah kebun tebu.
Menurut keterangan pihak keluarga, korban selama ini mengalami gangguan kejiwaan (ODGJ) dan jarang pulang ke rumah. Bahkan, korban diketahui sering tinggal di sebuah pondok sederhana yang berada di tengah kebun tebu dan kerap menolak ajakan anaknya untuk kembali ke rumah.
Mengetahui temuan tersebut, saksi segera melaporkan kejadian kepada Kepala Desa Sidomukti yang kemudian diteruskan ke Polsek Mayang. Aparat kepolisian bersama tim medis Puskesmas Mayang dan Unit INAFIS Polres Jember langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan adanya luka lecet pada punggung korban akibat paparan sinar matahari. Korban diduga telah meninggal dunia sekitar dua hari sebelum ditemukan. Selain itu, ditemukan pembesaran pada alat kelamin yang diduga akibat penyakit hernia menahun yang selama ini diderita korban. Kondisi kedua mata korban juga sudah membusuk. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dan korban diduga meninggal dunia karena sakit.
Setelah proses olah TKP selesai, jenazah korban dievakuasi ke rumah duka untuk segera dimakamkan. Pihak keluarga menyatakan menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi.
Kapolsek Mayang, AKP Sugeng Romdhoni, SH, menegaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan unsur pidana dalam peristiwa tersebut. Kepolisian telah melakukan langkah-langkah prosedural mulai dari menerima laporan, mendatangi TKP, hingga membuat surat pernyataan dari keluarga korban.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya perhatian keluarga dan lingkungan sekitar terhadap warga yang memiliki riwayat sakit menahun maupun gangguan kejiwaan, agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.