Sidomukti, Mayang — Penyaluran dana insentif bagi guru ngaji tahap pertama resmi dimulai di Kabupaten Jember. Sebanyak 23 kecamatan telah melaksanakan pencairan bantuan yang merupakan bagian dari program prioritas Bupati Jember Muhammad Fawait dalam meningkatkan kesejahteraan guru ngaji. Program ini sekaligus menjadi realisasi janji kampanye Bupati Fawait, yang menargetkan sekitar 22.000 guru ngaji di seluruh Jember bisa menerima dukungan insentif dari pemerintah daerah.
Di Kecamatan Mayang, penyaluran insentif tahap pertama berlangsung di Desa Sidomukti, Senin (29/9/2025). Sebanyak 28 guru ngaji menerima bantuan secara langsung di Kantor Desa Sidomukti. Kepala Desa Sidomukti, Sunardi Hadi, mengungkapkan bahwa secara keseluruhan terdapat 68 guru ngaji yang tercatat sebagai penerima di wilayahnya.
“Hari ini tahap pertama guru ngaji yang menerima insentif sebanyak 28 orang dari total 68 guru ngaji di Desa Sidomukti,” ujar Sunardi.
Sunardi menambahkan, awalnya penyaluran insentif guru ngaji direncanakan terpusat di Balai Desa Tegalwaru, bersama penerima dari desa lain. Namun, setelah komunikasi dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Jember, penyaluran bisa difokuskan langsung di Kantor Desa Sidomukti agar lebih memudahkan penerima.
“Alhamdulillah kami sempat koordinasi dengan pihak Kesra. Kami minta agar guru ngaji di Sidomukti cukup mengambil insentif di desa, jadi tidak perlu ke balai desa sebelah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sunardi menyebutkan bahwa pola penyaluran akan dievaluasi. Untuk tahun mendatang, skema door to door direncanakan diterapkan agar para guru ngaji tidak lagi terbebani jarak maupun biaya tambahan.
“Insentif ini memang nilainya tidak seberapa, tetapi ini bentuk perhatian pemerintah terhadap guru ngaji yang merupakan pendidik dasar bagi generasi kita,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu penerima insentif, Ansori (43), guru ngaji asal Dusun Krajan, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang diterima. Ia menyampaikan apresiasi khusus kepada Bupati Jember, Muhammad Fawait, yang menurutnya benar-benar memberi penghormatan pada peran guru ngaji.
“Saya sangat berterima kasih kepada Gus Bupati atas disalurkannya insentif guru ngaji di desa kami,” ujar Ansori yang telah mengabdi sejak tahun 2004.
Ia menambahkan, kemudahan pencairan tahun ini sangat membantu karena tidak lagi mengharuskan guru ngaji pergi ke kota untuk mengambil insentif.
“Alhamdulillah tahun ini kami tak perlu jauh-jauh ke Bank Jatim di kota, cukup di desa saja pengambilannya,” ucapnya.
Dengan terealisasinya program ini, Pemerintah Kabupaten Jember berharap kesejahteraan guru ngaji semakin meningkat. Selain itu, perhatian pemerintah daerah diharapkan mampu memotivasi para pendidik agama untuk terus berkontribusi dalam membangun akhlak dan moral generasi muda. (*)